Donderdag 07 Maart 2013

Sejarah Manchester United


Sejarah Manchester United | Histori Klub Manchester United =
Nama Lengkap: Manchester United Football Club
Tahun Berdiri : 1878 dengan nama Newton Heath LYR F.C.
Julukan : The Red Devils, United
Alamat : Sir Matt Busby Way,Old Trafford, Manchester M16 0RA
Situs Resmi : http://www.manutd.com
Pemilik : Malcolm Glazer
Chairman : Joel Glazer
Manager : Alex Ferguson
Kandang Stadion : Old Trafford (75.957 penonton)
Kota : Manchester
Prestasi juara yang diiraih :
Juara Liga : 1908, 1911, 1952, 1956, 1957, 1965, 1967, 1993, 1994, 1996, 1997, 1999, 2000, 2001, 2003, 2007, 2008, 2009, 2011
Juara Piala FA : 1909, 1949, 1963,1977, 1983, 1985, 1990, 1994, 1996, 1999, 2004
Juara Piala Liga : 1992, 2006
Juara Liga Champions : 1968, 1999, 2008
Juara Piala Winners : 1991
Juara Piala Dunia Klub : 1999, 2008
Juara Piala Super : 1991
Manchester United merupakan klub yang sarat akan sejarah. Penggemar klub yang bermarkas di kota Manchester ini juga semakin hari semakin bertambah banyak jumlahnya. Dengan segala permasalahan dan prestasi yang diraih, tak heran klub MU merupakan salah satu klub dengan pesona yang paling menarik dan memiliki history yang sangat bervariasi. Klub ini dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C  (Newton Heath LYR F.C.) pada tahun 1878  oleh para pekerja rel kereta api di Newton Heath. History klub MU, Pada waktu itu, kaos tim berwarna hijau – emas dan mereka bermain di lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street pada 1893. Klub telah mengikuti kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, sehingga menjadi perusahaan mandiri, dan mengangkat seorang sekretaris  dan pada akhirnya membuang nama “LYR” dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja. Namun, pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut  dengan utang lebih dari £2500 dan lapangan Bank Street mereka pun telah ditutup. Sebelum klub mereka bubar, mereka menerima sokongan investasi dari J.H. Davies, direktur Manchester Breweries. Ketika itu diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Celtic dan Manchester Central adalah nama yang diusulkan pada awalnya. Namun, nama akhirnya ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Pada waktu itu pula Davies memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall dipilih menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri tanggal 28 September 1902. Mangnall berusaha untuk mengangkat tim ke Divisi Satu pada waktu itu namun mengalami kegagalan pada upaya pertamanya, dan hanya menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall pin memutuskan untuk menambah beberapa pemain ke dalam klub, seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, dan Charlie Roberts yang waktu itu membuat perubahan yang cukup signifikan. Pada waktu itu klub berada di posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904. Mereka selanjutnya promosi ke Divisi Satu setelah finis urutan kedua Divisi Dua musim 1905–1906. Musim pertama klub di Divisi satu berakhir kurang baik, dan hanya menempati urutan 8 klasemen. Namun, mereka akhirnya memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Pada waktu itu, rival mereka, Manchester City, sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA dan Man City didenda £250 serta 18 pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. MU dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, mereka merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dll. Namun pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA dan mereka mulai bermain pada musim 1907–1908. Klub kembali memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11.
United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di stadion baru tersebut pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka puasa trofi lagi sejak musim 1911–12, dan mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun. United terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Pada tahun 1945, Matt Busby dipilih menjadi manajer Manchester United. Dia meminta sesuatu yang tidak lazim pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri, dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia sendiri pada waktu itu telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C, karena pekerjaan yang diinginkannya itu menurut petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur. Waktu itu, United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, tetapi seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan tersebut merupakan keputusan yang sangat tepat. Busby membayar kepercayaan dengan mengantar MU ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948, and 1949 serta memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini. Mereka kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby memasukkan beberapa pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet. Namun, mereka membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953. Tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby memiliki pemain talenta tinggi yang bernama Duncan Edwards dan memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, namun kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. United dapat mencapai babak semifinal dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, ketika mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat yang membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 tersebut telah merenggut nyawa 8 pemain tim – Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam Whelan – dan 15 penumpang lainnya, termasuk sebagian staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry. Ketika itu, terdapat rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, ban klub tetap melanjutkan kompetisinya. Meski kehilangan beberapa pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, namun mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan MU dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen, tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi kecelakaan di jerman.
Busby membangun kembali tim di tahun 60-an, dan membeli beberapa pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin pemain yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah George Best. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun saat itu tim hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan kembali memenangkan liga di tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim MU saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Setelah masa yang sukses, United kemudian mengalami masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, dan berada diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand. Kemudian, Frank O’Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O’Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan. Tommy Docherty menjadi manager di akhir 1972. Docherty menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa. Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim menjadi bermain lebih defensif. Dan gaya bermain ini pun tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Dan karena miskin gelar, Sexton pun dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya. Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Tim asuhan Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath, dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985. tahun 1986 penampilan MU kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United pun terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Alex Ferguson tiba dari Aberdeen untuk menggantikan tempat Atkinson dan memimpin klub dan berada di urutan 11 akhir klasemen. Pada musim berikutnya (1987-88), United menghabiskan liga di tempat kedua, dengan Brian McClair menjadi pemain United pertama selepas George Best dan menjaringkan 20 gol dari pada liga dalam satu musim. Namun, United terpaksa berhempas pulas sepanjang dua musim berikutnya. Alex Ferguson telah banyak kali dilaporkan hampir dipecat ketika awal tahun 1990 tetapi gol Mark Robins memberikan kemenangan tipis kepada United pada pusingan ketiga Piala FA mengatasi Nottingham Forest, yang mana ramai menganggapnya sebagai kemenangan yang menyelamatkan karier Ferguson. United memenangi Piala debgan menjadi juara Eropa pada 1990-91, mengalahkan juara Spanyol tahun tersebut, Barcelona dalam aksi final pertandingan, tetapi mengecewakan buat United pada musim berikutnya selepas United disingkirkan oleh Leeds United akibat kemerosotan.Kehadiran Eric Cantona pada November 1992 telah memberikan warna tersendiri kepada United, bersama dengan talenta yang mulai bersinar yang dimiliki oleh Gary Pallister, Denis Irwin dan Paul Ince, bersama-sama bintang yang sedang naik daun seperti Ryan Giggs, mereka menyelesaikan musim 1992-93 sebagai juara kali pertama semenjak 1967. Mereka memenangi “dobel dobel” (liga Ingeris dan Piala FA) untuk kali pertama pada musim berikutnya, dibantu dengan datangnya Roy Keane, pemain tengah dari Nottingham Forest, yang kemudian menjadi kapten klub. Namun, kliub berduka dengan kematian pengurus legenda dan presiden klub, Matt Busby, yang telah kembali pada 20 Januari 1994.
Pada musim 1994-95, Cantona mendapat hukuman selama delapan bulan karena telah menendang Matthew Simmons, seorang suporter Crystal Palace, dalam pertandingan di Selhurst Park. Seri pada pertandingan terakhir liga dan mengalahkan Everton pada pertandingan terakhir Piala FA menjadikan United sebagai juara “dobel-dobel”, liga dan Piala FA. Ferguson setelah itu membuat perubahan yang mengejutkan pemilik klub beserta penggemarnya dengan menjual beberapa pemain utama dan menggantikannya dengan beberapa pemain muda, seperti David Beckham, Gary Neville, Phil Neville dan Paul Scholes. Rekor tanpa kalah Eropa United telah dipecahkan oleh Fenerbahce, yang memenangi 1-0 di Old Trafford pada 30 Oktober 1996 berkat gol Elvir Bolic. Kemudian, mereka memenangi liga pada tahun 1997, dan Eric Cantona telah mengumumkan pensiun dari bola sepak pada umur ke 30. Pada musim 1998, mereka memulai musim dengan baik, tetapi pada akhirnya mereka berada di belakang Arsenal di akhir klasemen.
1998-1999 merupakan musim dimana Manchester United mencapai kejayaan di dalam sejarah klub sepak bola Inggris setelah mereka berjaya dengan memenangi “Treble” – juara Premiership, Piala FA, dan Liga Champion pada musim yang sama. Di liga premier, Manchester United berjaya setelah memenangi kompetisi liga yang ditentukan pada hari terakhir dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1. Memenangi Premiership merupakan title yang sangat melelahkan untuk diraih, sehingga pada waktu itu Ferguson benar-benar merasa puas bisa mendapatkan titel juara liga. Kemudian, di dalam perlawanan akhir Piala FA, United bertemu Newcastle United dan menang 2-0 dengan gol yang dicetak masing-masing oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Pada kompetisi eropa, pertandingan final melawan Bayern Munich merupakan pertandingan dramatis yang pernah dialami MU di final. Bagaimana tidak, Setelah tertinggal dengan gol Mario Basler di menit-menit awal pertandingan, MU tertinggal selama 85 menit. Dan di injury time, mereka baru dapat menyamakan kedudukan melalui gol dari pemain pengganti, Teddy Sheringham. Seakan dinaungi dewi fortuna kembali, berawal dari tendangan sudut yang dilakukan David Beckham, terjadi gol dramatis yang diciptakan oleh Ole Gunnar Solskjaer, sang pemain pengganti pula. Dramatis bagi MU, tragis bagi Bayern Munchen :D
United kembali memenangi liga pada tahun 2000 dan 2001, namun gagal di musim 2002. Mereka mendapatkan titel liga kembali musim berikutnya (2002-03). Semusim berikutnya, mereka memulai musim dengan baik, tetapi prestasi mereka seiring berjalannya waktu menjadi menurun akibat sanksi 8bulan yang diterima oleh Rio Ferdinand akibat gagal tes. Namun demikian, mereka tetap mampu memenangi Piala FA 2004, menyingkirkan Arsenal (yang menjadi juara liga musim tersebut). Musim 2004-05 bisa dibilang sebagai musim yang dengan sedikit gol bagi MU, karena cedera yang dialami penyerang Ruud van Nistelrooy, dan membuat MU pada musim tersebut tanpa memenangi kejuaraan sama sekali. Di faktor eksternal, terdapat selentingan kabar juga kalau kemungkinan besar klub akan diambil alih di akhir musim oleh Malcolm Glazer (yang juga merupakan pemilik pasukan Rugbi Amerika Tampa Bay Buccaneers). Pada musim 2005-06, MU memulai liga dengan kurang menyakinkan, dengan kepergian pemain tengah Roy Keane ke Celtic selepas membuat kritikan secara umum kepada beberapa pemain. Pada musim ini juga mereka mendapat beberapa hambatan dengan cedera yang dialami oleh pemain=pemain kunci mereka seperti Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes. Namun demikian, mereka juga masih mamou memenangi Piala Liga dengan mengalahkan Wigan Athletic 4-0. Pada akhir musim 2005-2006, penyerang utama MU, Ruud van Nistelrooy, telah meninggalkan k;ub dan pindah ke Real Madrid, karena ia berselisih dengan sang pelatih.
Musim 2006-07 Ferguson mulai memperlihatkan lagi gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, dengan mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki peran penting akan pencapaian MU di Liga Champions, dengan harapan meraih Treble kedua, namun sayanganya, setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat). Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin dibelakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derby Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 Barca, Lionel Messi. Pada dua tahun selanjutnya, mereka juga kembali memenangi liga dan berjaya di kompetisi lokal, namun pada tahun 2010, gelar liga lepas karena kedatangan sang pelatih Chelsea Carlo Ancelotti, yang pada waktu itu sukses membuat Chelsea kembali memenangi gelar liga semenjak kepergian Jose Mourunho. Pada tahun 2011, Manchester United kembali difavoritkan untuk memenangi double winner, dengan unggul poin yang jauh di akhir-akhir kompetisi, serta mencapai final dengan berhadapan kembali dengan Barcelona. Namun, hanya liga yang berhasil mereka dapat, dan gelar Liga Champion harus direlakan kembali kepada Barcelona, yang di final mereka harus mengakui keunggulan Barcelona 1-3 lewat gol yang dicetak oleh Pedro, Messi, dan Villa.
Menghadapi musim 2011-2012, MU kembali akan dilatih oleh Sir Alex, yang menunda kembali keutusannya untuk pensiun. Namun, MU harus kehilangan beberapa pemain seniornya seperti Paul Scholes, Edwin Van Der Sar, Nevile, dll. Namun, mereka dapat penggantinya dengan merekrut De Gea yang berposisi sebagai kiper, dan Ashley Young yang berposisi sebagai winger. Dengan segala pengalaman serta kecakapannya dalam meracik tim, Alex Ferguson kembali berharap dapat memperoleh gelar di kompetisi mendatang. Walaupun penuh kontroversi, namun kehebatan sang pelatih ini tidak perlu diragukan lagi, hehehe. Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan mengenai Manchester United, semoga dapat menambah pengetahuan bagi Anda, khususnya para penggemar MU. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi maupun penulisan, karena bagaimanapun penulis jugalah tetap seorang manusia biasa yang punya kesalahan, hehe. Sekian dan terima kasih :)

10 Pemain Terbaik MU Sepanjang Sejarah

Memilih 10 pemain MU terbaik sepanjang sejarah bukanlah hal mudah karena MU adalah klub besar dengan sejarah yang luar biasa dan mempunyai banyak deretan pemain bagus dan berkelas. Walaupun begitu, jika dipersempit, era yang menonjol selama perjalanan panjang United mulai dari 1878 ketika masih bernama Newton Heath sampai sekarang adalah era Matt Busby yang terkenal dengan Busby Babes nya dan tentu saja era Ferguson karena sebenarnya dia sendirilah yang berada di posisi teratas jika kita bicara tentang legenda secara keseluruhan. Meskipun tentu saja ada banyak pemain hebat lain selain era tersebut, tetapi saya pikir dua era tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak bisa kita tinggalkan.

1) George Best

Simply the best. Genius. Pernah mencetak gol enam gol dalam satu pertandingan. Publik lokal Irlandia Utara (negara asal George Best) sering berkata,” Maradona good; Pelé better; George Best”. Pemain ini tahun 1999 masuk di posisi 11 dalam IFFHS European Player of the Century election, dan juga ranking 16 di the World Player of the Century election. Best mengkombinasikan akselerasi, dua kaki, keseimbangan, dan kemampuan menjaga bola dan mengelabui pemain lawan yang luar biasa. Bahkan banyak orang mengatakan dia mirip Lionel Messi di masa lampau. Ketika George Best masih berusia 23 tahun, dia sudah bermain sebanyak 300 kali untuk United dan merupakan pemain paling populer di dunia saat itu. Meskipun dia pensiun dini di usia 27, tetapi George Best adalah pemain paling bertalenta di era Matt Busby, dan dialah the truly Busby Babes. Dia juga seorang superstar di masanya, mirip dengan David Beckham saat ini. Best adalah sosok yang berhasil meningkatkan derajat sepakbola dari permainan para pekerja menjadi hiburan masa kini. Salah satu quotesnya yang terkenal adalah: “I once said Gazza's IQ was less than his shirt number and he asked me: "What's an IQ?”

2) Ryan Giggs

Salah satu winger terbaik dalam sejarah MU dan mungkin juga Eropa. The Welsh Wizard adalah pemegang rekor caps terbanyak untuk MU (melewati rekor Bobby Charlton), dan masih aktif bermain sampai saat ini. Winger kidal ini terkenal akan akselerasinya yang cepat menyisir sisi kiri lapangan dan di usia yang semakin bertambah, dia lebih visioner dengan umpan-umpannya yang akurat. Gol melawan Arsenal di semifinal FA Cup tahun 1999 mungkin adalah gol terbaiknya. Berlari membawa bola lebih dari setengah lapangan setelah memotong umpan dari Vieira, dia melewati 4 pemain Arsenal dan di sudut sempit dia berhasil menaklukkan David Seaman lewat tendangan kerasnya. Selain itu di tahun yang sama dia juga berhasil membuat gol di masa injury time yang menyelamatkan MU dari kekalahan atas Juventus pada semifinal leg I Champions League di Old Trafford. Giggs merupakan salah satu pemain penting dalam keberhasilan MU meraih treble winner di tahun 1999. Giggs sekarang bersama Paul Scholes, sebagai pemain yang tersisa sejak memenangi treble, memimpin barisan muda MU mencoba meraih trofi ke 20 Liga Inggris. Giggs juga dinobatkan sebagai pemain terbaik United sepanjang masa dalam polling internasional di tahun 2011 lewat web resmi klub.

3) Bobby Charlton

17 tahun menjadi pemain MU dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi MU sepanjang masa, 249 gol dari 758 pertandingan. Bobby Charlton juga merupakan kunci penting MU meraih gelar European Cup atau sekarang lebih dikenal dengan Champions League di tahun 1968, mengikuti gelar Liga di tahun sebelumnya. Rataan gol nya mungkin bukan yang paling bagus, tetapi dia adalah figur penting dalam kesuksesan MU meraih kejayaan di masanya. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak kedua untuk MU di bawah Ryan Giggs. Pemenang Ballon D’Or tahun 1966, di tahun yang sama dia menjadi skuad Inggris yang berhasil memenangi Piala Dunia, satu-satunya gelar mayor bagi Inggris yang pernah mereka dapat. Ada sedikit cerita menarik ketika MU melawan Munchen di final Champions League 1999. Bobby Charlton sudah meninggalkan bangku penonton ketika pertandingan memasuki menit ke 90. Ketika dia berada di luar, dia mendengar sorakan penonton dan tahu bahwa United berhasil menyamakan kedudukan. Sir Bobby berusaha cepat-cepat kembali lagi ke bangku penonton tetapi ternyata ada sorakan lagi sesaat sebelum dia masuk ke tribun dan dia menyadari bahwa dia ketinggalan dua gol telat United yang berhasil membalikkan kedudukan.

4) Denis Law

Striker tertajam milik MU. Finisher terbaik dan Law duduk di posisi kedua di barisan daftar pencetak gol terbanyak untuk MU sepanjang masa. Dia sangatlah tajam. 46 gol yang dicetaknya di musim 1963-1964 membuatnya menjadi pemain United yang mencetak gol paling banyak di semua kompetisi dalam satu musim. Dia juga mencatatkan hattrick terbanyak untuk MU yaitu sebanyak 18 kali. Mengantar MU menjuarai liga di musim 1964/1965 (sekaligus menjadi top scorer liga) dan 1966/1967. Salah satu skuad yang membawa MU menjadi juara Liga Champions (European Cup) di tahun 1968 meskipun di semifinal dan final dia tidak bermain. Legenda ini telah dibuatkan patungnya di stadion Old Trafford, berdampingan dengan Bobby Charlton dan George Best, dan merupakan pemain idola dari Alex Ferguson. Walaupun begitu, pemain ini pernah membuat fans United sakit hati di tahun 1974 ketika membela Manchester City, gol nya mengirim United degradasi ke divisi dua saat derby Manchester. Law mengaku bahwa dia sangat sedih dan sebenarnya tidak ingin mencetak gol yang kemudian membawa United turun kasta, karena perasaan bersalahnya terus dibawa sampai sekarang.

5) Paul Scholes

Jika dalam dunia sepakbola ada istilah tentang fantasista, maka di MU bagi saya Scholes adalah orangnya meskipun dia bukanlah seorang attacking midfielder atau free role yang lazim bagi seorang fantasista. Paul Scholes adalah gelandang komplet. Seorang passer dan pembagi bola yang bagus, umpan side to side maupun satu dua sentuhan yang akurat, box to box, dan shooter jarak jauh yang spesial. Saya selalu mengingat gaya klasik 4-4-2 monoton MU dimana Scholes sering memberi umpan diagonal area kepada Giggs di sisi kiri ataupun Beckham di sisi kanan dengan sangat tepat. Scholes adalah idola Xavi muda, dan di usianya yang sudah 38 tahun, kemampuannya masih terhitung yang terbaik di antara semua gelandang MU meski fisik, stamina, power, dan shoot jarak jauhnya sudah menurun.

6) Eric Cantona

Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh sangat penting dalam permainan United. Publik tentu masih mengingat tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim sebelum dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa, Blackburn Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga lagi bagi MU di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark Hughes dengan di belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair. Selain gelar Liga, Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the Year. Kehebatan Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal. Sering mendapat kartu merah, pernah meludah kepada seorang penonton, menendang pemain Crystal Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah suporter Palace. Cantona dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia tidak sedang main karena masih dalam masa hukuman larangan bertanding, MU kalah dalam perebutan gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya Cantona comeback ke lapangan dan kembali membawa United meraih double winner, gelar Liga dan FA cup. Yes, he is the King, mengantar United meraih 4 gelar Liga dalam 5 musim (1 musim runner up karena Cantona menjalani masa hukuman) cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar legenda United.

7) Peter Schmeichel

The Great Dane. Kiper terbaik yang pernah dimiliki MU dengan fisiknya yang tinggi besar dan aksi-aksi penyelamatannya yang spektakuler. Bermain dari tahun 1991-1999 untuk MU dengan total 292 pertandingan di Liga. Schmeichel di tahun 1992 dan 1993 terpilih sebagai “The World’s Best Goalkeeper”. Schmeichel juga mempunyai catatan clean sheet ratio yang paling tinggi dalam sejarah Premier League dengan 46% dari total bermain yang berakhir dengan tanpa kebobolan. Dia menutup karir di United dengan gemilang, meraih treble di tahun 1999 dan juga menjadi kapten di final Champions League melawan Munchen yang dimenangkan MU dengan sangat dramatis. Aksi penyelamatannya ketika melawan Arsenal pada semifinal FA Cup di musim 1998/1999 mungkin yang paling banyak dikenal dan diingat orang. Dia mementahkan tendangan pinalti Dennis Bergkamp di injury time babak kedua yang membawa pertandingan ke extra time dan kemudian gol spektakuler Giggs mengantar kemenangan MU.

8) Christiano Ronaldo

Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7 milik David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu talenta terbaik milik MU. Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam. Dia bisa mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya. Seorang eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang sangat cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain itu kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu menempel Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008 adalah tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian. Membawa pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble winner (Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan United tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan memulai masa legendarisnya di Real Madrid.

9) Bryan Robson

Long lasting captain. Dia bergabung dengan MU sejak tahun 1981 dan 10 tahun lebih menjadi kapten MU bukanlah catatan yang dapat diremehkan. Sebelum Cantona menjadi kapten dan memulai era keemasannya sendiri, Robson adalah pemilik nomor keramat 7 serta pemimpin sejati di lapangan. Robson menjuarai gelar liga pertamanya di tahun 1992-1993 setelah 11 tahun karirnya bersama MU dimana MU mulai membeli Eric Cantona yang menjadi suksesornya. Robson di musim berikutnya menyerahkan nomor 7 nya kepada Cantona meskipun dia masih menjadi kapten jika dia tampil sebagai pemain utama. Robson juga masuk daftar sebagai “Football League 100 Legends” di tahun 1998 dan catatan unik lain yaitu Robson masuk salah satu dari “16 greatest players West Bromwich Albion” dalam polling menyambut ulang tahun ke-125 klub tersebut.

10) Roy Keane

Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar, bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain Manchester United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan dibutuhkan semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di tengah. Dia tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner, mengcover lapangan tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak gol penting. Pemain ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan sering mendapat kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu memberikan 100 persen dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat orang adalah ketika melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun 1999, dia bermain luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan kedudukan dengan skor 3-2 setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah berkata kalau pemain yang paling dia takuti adalah Keane. Lampard akan lebih memilih cepat-cepat mengoper bola daripada harus berhadapan dengan Roy Keane.
Artikel Gw Kali ini Tentang Salah Satu Klub Bola Favourite Gw, Ya Manchester United, Siapa coba yang tak kenal Manchester United? Salah satu klub sepakbola terbaik di Inggris bahkan Dunia. Hampir segala ajang pernah dijuarai, mulai dari liga Inggris, piala carling, Piala FA, liga Champion, dan bahkan piala dunia antar klub. Hal itu menunjukkan betapa tingginya kualitas MU sebagai klub sepak bola, maka tak heran jika hampir separuh penduduk bumi mengidolakan klub ini.



Hal ini dikarenakan karna managemen yang tepat, pelatih jenius, kerja sama yang tinggi, dan yang terpenting adalah kualitas pemain yang mumpuni. sejak didirikan tahun 1878, Manchester sudah menelurkan banyak pemain kelas satu yang berkualitas. Salah satu contohny adalah class of 92, sebutan untuk jebolan United tahun 1992 yang kala itu di isi oleh David Beckham, Gary Neville, Nicky Butt, Paul Scholes, Ryan Giggs dan lain-lain. Kali ini saya akan mencoba mengulas tentang skuad Manchester United yang berisikan pemain-pemain legend atau boleh dibilang skuad yang berisikan pemain-pemain terbaik yang pernah membela United.

Oke, let’s cekidot bro !

MANCHESTER UNITED DREAM TEAM ALL OF TIME

1. Peter Smeichel (GK, Denmark)

Siapakah kiper terbaik di dunia? Kalau pertanyaan ini diajukan ke fans MU maka jawabannya rata2 akan sama yaitu Peter Schmeichel. Ya, Peter Schmeichel adalah kiper MU yang selama 8 tahun karirnya di MU sukses membantu MU memenangkan dua kali “double” (juara FA Cup dan EPL sekaligus semusim) di tahun 1994 dan 1996. Selain itu tentu saja “treble” legendaris di tahun 1999. Selama karirnya bersama MU, Peter Schmeichel mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik di dunia, dan rasanya siapapun yang pernah melihat aksi2 gemilang Schmeichel pasti akan setuju.

2. DENIS IRWIN (LB, IRLANDIA)

Denis Irwin, merupakan salah satu legenda winger terbaik yang dimiliki oleh Manchester United. Tidak diragukan lagi, ia adalah salah satu pemain paling penting di era kejayaan MU tahun ‘90an. Denis Irwin sangat dapat diandalkan dan kemampuannya untuk bermain di beberapa posisi yang berbeda, menjadikannya pemain inti yang tidak tergantikan baik di klub MU maupun timnas Republik Irlandia selama hampir 10 tahun.

Irwin sukses membawa sejumlah trofi domestik dan Eropa bagi United dalam waktu antara 1990 hingga 2002. Irwin telah bermain sebanyak 529 kali penampilan dalam waktu 12 tahun berkiprah bersama United.

3. GARY NEVILLE (RB, INGGRIS)

United masih terus mencari pemain yang dapat mengisi lubang yang ditinggalkan Neville setelah dia pensiun Pemain belakang paling solid yang dibutuhkan untuk menjuarai Premier League, Neville terus bermain bersama United dari awal hingga akhir karirnya dan juga mempunyai hubungan yang sangat baik dengan David Beckham. Cedera sering menimpanya selama empat musim terakhirnya, yang juga berdampak besar atas karir sepakbolanya bersama timnas, tapi dia tetap berkecimpung dengan dunia sepakbola setelah pensiunnya dengan memasuki dunia media kabar. Lulusan langsung dari Academy United. Tampil 602 kali dengan mencetak 7 gol, delapan kali juara Premier League, tiga kali juara FA Cups, dua kali League Cups, Champions League, Intercontinental Cup, FIFA Club World Cup.

4. JAAP STAM (CB, BELANDA)

Striker mana yang tidak gentar melihat Stam berdiri di barisan belakang Manchester United, posturnya yang tinggi besar namun lincah serta kuat di udara sering kali menyulitkan penyererang lawan untuk mencetak gol. Bersama Smeichel, ia menjadi momok para penyerang untuk mencetak gol. Namun penampilan mengesankan dari Stam hanya bertahan tiga musim setelah Alex Ferguson memutuskan untuk melepasnya ke Lazio.Penjualan dirinya diperdebatkan oleh banyak pihak yang mengira bahwa Ferguson tidak menyukai komentar yang tertulis didalam buku autobiography Stam, walau tidak lama kemudian Ferguson memberi keterangan bahwa alasan penjualan Stam ke Lazio dikarenakan penawaran yang diberikan Lazio sulit untuk dilewatkan. Walau demikian, pemain Belanda paling mahal dalam sejarah ini menikmati bermain di Old Trafford dengan terpilih menjadi pemain belakang terbaik Liga Champion selama dua musim berturut-turut. Didatangkan dari PSV dengan harga 10,6 juta pound. Tampil sebanyak 120 kali dan mencetak 1 gol, tiga kali juara Premier League, FA Cup, Champions League, Intercontinental Cup.

5. NEMANJA VIDIC (CB, SERBIA)

Satu lagi bek tangguh yang dimiliki Manchester United adalah Nemanja Vidic. Pemain yang dapat memberikan seluruh kemampuannya untuk mengamankan gawang United, kejadian yang paling diingat oleh fans United adalah pada tahun 2008 ketika berduel dengan Didier Drogba sehingga membuat mulutnya berlumuran darah akibat terkena lutut Drogba… Mampu memotivasi rekan-rekannya dilapangan, sangat pandai dalam membaca serangan lawan dan kuat dalam duel di udara. Bersama Rio Ferdinand dan Edwin Van De Sar, ia menjadi salah satu kunci sukses di lini belakang United menjuari Liga Champions melawan Chelsea.

6. SIR BOBBY CHARLTON (CMF, INGGRIS) / PAUL SCHOLES (CMF, INGGRIS)

Kali ini Gw bingung memasukan antara Scholes dan Bobby Charlton, setelah lama berfikir akhirnya Gw memutuskan untuk memilih Sir Bobby Charlton..

Tidak ada yang mewujudkan reputasi Manchester United lebih baik dari Sir Bobby Charlton. Setelah selamat dari tragedi Munich, ia mendedikasikan setiap pertandingan untuk semua rekan timnya yang menjadi korban jatuhnya pesawat pada 6 Februari 1958. Sir Robert “Bobby” Charlton, lahir di Ashington, Inggris, 11 Oktober. Ia adalah legenda Manchester United yang juga menjadi pahlawan the three lion saat merengkuh piala dunia tahun 1966 di Wembley Stadium.

Dalam usia 17 tahun Bobby sudah bergabung dengan setan merah. Dan selama berkarir bersama MU, ia telah mengukir 754 rekor permainan, dengan mencetak 247 gol. Bobby juga menjadi bagian penting dalam kebangkitan MU pasca tragedy Munich. Kesetiaanya terhadap setan merah patut diacungi jempol, meskipun klub-klub elit di Inggris selalu mengincarnya.

Bulan Agustus 1975 Sir Bobby memutuskan pensiun sebagai pemain. Pada bulan Juni 1984 Charlton menjadi direktur Manchester United, posisi yang masih berlaku sampai sekarang. Ia juga dianugerahi OBE dan CBE, dan gelar bangsawan “sir” bulan Juni 1994. Semuanya adalah bentuk apresiasi klubnya dan sepak bola Inggris atas permainan, dedikasi, kesetiaan dan totalitasnya dalam memajukan dunia sepakbola Inggris.

7. ROY KEANE (DMF, IRLANDIA) / BRYAN ROBSON (CMF, INGGRIS)

Gw dibuat berhenti lagi di lini tengah.. Kali ini Roy Keane dan Bryan Robson…

Adalah sebuah pertanyaan sulit bagi seluruh fans United apabila ditanya siapa kapten yang lebih hebat antara Bryan Robson atau Roy Keane. Tapi fans United mana yang bisa melupakan kapten Roy Keane yang berjuang mati-matian menginspirasi rekan-rekannya mengalahkan Juventus di Turin saat semifinal Champions League 1999. Keano yang tahu harus absen di final terlihat seperti tidak mungkin terkalahkan dan sesuai salah satu julukannya ‘Manusia Dinamo’, ia terus mengawal lini tengah United selama 90 menit, pandangannya menyapu seluruh sisi lapangan dan menjadi ancaman pada pertahanan Juventus meskipun harus absen di laga final. Sayang akibat kartu kuning, Roy Keane tidak bisa tampil dalam malam final yang luar biasa di Nou Camp tersebut tapi tidak ada satupun yang meragukan bahwa berkat jasa besar Keano akhirnya Manchester United berhasil mengangkat tinggi tropi European Champions League tahun 1999.

8. DAVID BECKHAM (RMF, INGGRIS)

Spesialis bola mati dengan akurasi tendangan melengkung yang luar biasa. Lihat saja betapa dimanjakannya striker semacam Yorke, Paul Ince dan Teddy Sheringham dengan crossing-crossing yang akurat. Jebolan asli akademi Manchester United class of 92 bersama Gary Neville dan Scholes. Selama bersama MU, dia ikut memenangkan 6 gelar juara Premier League, piala FA Cup 2 kali, Liga Champions 1999, Piala Interkonental dan Piala FA Youth. Sayang perselisihannya dengan Sir Alex di ruang ganti membuatnya hijrah ke Real Madrid pada tanggal 1 Juli 2003. Salah satu gol paling indah yang paling diingat oleh para fans United adalah saat dia melepaskan tendangan ke gawang Wimbledon pada musim 1996/1997. Beckham yang melihat penjaga gawang terlalu jauh meninggalkan gawang dengan cerdik melepaskan tendangan keras dari tengah lapangan yang berjarak 55 meter!

9. RYAN GIGGS (LMF, WALES)

Siapakah legenda Manchester United yang masih bermain hingga saat ini? Ya, benar.. Ryan Giggs lah jawabannya. Cepat, lincah, memiliki skill yang luar biasa serta visi bermain yang tinggi membuatnya selalu menjadi pilihan utama di skuad Sir Alex Ferguson di sayap kiri. Berbagai prestasi telah didapat oleh pemain menahbiskan karirnya untuk Manchester United, dari mulai Liga Inggris, Fa Cup, Carling Cup, Liga Champions, Piala dunia antar klub dan penghargaan individu lainnya.

Prestasi terbaru pada bulan Februari adalah ketika ia melawan Norwich, dimana dia menandai pertandingan ke-900 nya dengan mencetak satu gol untuk kemenangan United 2-1. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa sebelumnya Giggs adalah pemain Manchester City junior pada awal karirnya tahun 1985 sebelum hijrah ke rival sekota pada tahun 1990.

10. ERIC “KING” CANTONA (CF, PERANCIS)

Siapa yang tidak bergetar mengingat sosok Eric Cantona yang berdiri dengan penuh percaya diri di panggung Old Trafford dengan kerah baju diberdirikan, sebuah trend yang mungkin hanya akan selalu menjadi miliknya pribadi. Dengan imajinasi dan determinasinya, Eric Cantona tidak memerlukan waktu lama untuk membuat seluruh publik Old Trafford jatuh hati padanya. Cantona memberi dimensi lain pada permainan United yang akhirnya mengakhiri penantian panjang mereka dengan memenangkan title juara EPL pada musim itu juga (1992/93), dan diikuti dengan “double” juara EPL dan FA Cup di musim berikutnya (1993/94).

Kejadian di Selhurst Park bulan Januari 1995 saat pertandingan tandang Crystal Palace membuyarkan ambisi MU untuk mendapatkan juara EPL tiga kali berturut di musim 1995/96. Akibat “tendangan kungfu” Cantona pada fans lawan yang mengejeknya, ia harus rela mendapatkan hukuman dilarang tampil selama 8 bulan. Hampir saja MU kehilangan Cantona karenanya tetapi sentuhan emas Sir Alex Ferguson akhirnya sukses meyakinkannya untuk tetap bertahan menghadapi cobaan sulit ini. Hasilnya adalah pada musim 1995/96, Eric Cantona melakukan comeback saat pertandingan melawan Liverpool dan langsung mencetak gol lewat titik penalti. Tidak itu saja comeback Eric Cantona itu juga disertai dengan ban kapten di tangannya, ya Fergie resmi menunjuk Cantona sebagai kapten baru pasukannya. Hasilnya? MU mengulang “double” dengan memenangkan juara EPL mengandaskan ambisi Newcastle dan juga juara FA Cup berkat gol cantik di menit-menit akhir oleh……… Eric ‘The King’ Cantona. Benar-benar ‘Come Back With A Bang ala The King’.

Tanpa mengesampingkan sisi gelap Cantona yang pernah mencoreng karir sepakbolanya, akan tetapi gaya sepakbola Cantona sangat unik. Acap kali dia terlihat tidak peduli di saat rekan-rekannya sedang berjibaku di lapangan, tetapi tanpa terduga Cantona bisa mendapatkan posisi yang sangat bagus dan memulai kreasinya dengan berbagai operan jitu, mengatur serangan-serangan berbahaya hampir dengan penuh kesempurnaan bak seorang pemimpin orkestra. Selain seni kreasi nan indah, Cantona juga ditunjang dengan fisik yang atletis dan kuat sehingga seringkali ia mampu mengusir pemain bertahan lawan hanya dengan menggerakkan bahunya.

Walaupun banyak yang mengatakan bahwa pembelian Eric Cantona merupakan sebuah kesalahan besar karena temperamen Cantona yang gampang meledak, tapi Fergie tidak peduli dan demikian juga dengan kebanyakan fans United. Faktanya adalah dengan adanya Cantona berarti MU memiliki salah satu pemain paling berbakat di dunia yang mempunyai kemampuan paling komplet dalam hal merobek gawang lawan. Dan dalam hal ini penilaian Fergie sekali lagi terbukti benar. Ferguson menyebut Cantona adalah something missing dalam skuadnya yang selama ini dia cari. Jasanya sebagai ‘juru selamat’ bagi klub The Red Devils yang sukses dibawanya ke era kejayaan. Pemain depan flamboyan asal Perancis ini sendiri juga akhirnya menemukan ‘rumah’ di klub MU di bawah asuhan Sir Alex Ferguson yang mampu memahami dirinya dan mengoptimalkan kemampuannya di lapangan. Tidak berlebihan kalau sampai kini Eric Cantona sering diidentikkan dengan Manchester United.

11. GEORGE BEST (SS, INGGRIS) / CRISTIANO RONALDO (LWF, PORTUGAL)



Gw benar-benar tidak dapat memilih, jadi Gw Putuskan untuk memasukan keduanya diposisi ini

GEORGE BEST

Pemain Sepak Bola terbaik yang pernah ada, itulah yang dikatakan Pele untuk memuji kualitas legenda MU yang satu ini. George Best merupakan salah satu pemain terbaik Manchester yang pernah mengantarkan MU juara liga Champion untuk pertama kalinya setelah mengalahkan benfica 4-1 di tahun 1968. Ia adalah pemain ulet yang berbahaya ketika berada di dalam kotak penalty. Walaupun posisi aslinya adalah second striker,tapi ia sering dijadikan menjadi striker bahkan gelandang karna ketangguhan fisiknya.

George sudah Bermain sebanyak 361 laga, dengan mengasilkan 136 goal untuk United. Memiliki kecepatan, keseimbangan, visi, kontrol bola yang luar biasa, membawanya memegang rekor gol terbanyak setelah pasca perang. Ia juga sering disebut sebagai pesepakbola selebriti modern pertama.

CRISTIANO RONALDO

Pada pertengahan musim panas 2003 Sporting Lisbon mengadakan pertandingan persahabatan melawan Manchester United dengan skor akhir 3-1, sebuah kekalahan yang mengejutkan bagi sebuah klub raksasa Inggris sekaliber Manchester United. Lebih jauh lagi kemenangan ini semua didalangi oleh permainan cemerlang dari Cristiano Ronaldo muda dari Sporting, membuat para pemain Manchester United mendesak Sir Alex Ferguson, pelatih mereka, untuk segera merekrut pemain muda brilian tersebut.

Dari apa yang terjadi sejak pertandingan persahabatan itu, Ronaldo pun didatangkan ke Manchester United. Sebelum ia bermain untuk klub itu, Sir Alex Ferguson bertanya pada Ronaldo angka berapa nomor punggung yang diharapkannya. Cristiano Ronaldo menjawab 28, karena itu adalah nomor favoritnya. Namun Sir Alex Ferguson malah berkata tidak, mulai sekarang nomor punggungnya adalah 7. Di Manchester United, penyandang nomor punggung 7 secara turun temurun adalah pemain legendaris yang membawa Manchester United ke puncak kejayaannya, dan Sir Alex Ferguson memberikan nomor punggung keramat itu sebagai wujud penghargaannya kepada talenta brilian yang dimilikinya. Ia bermain 196 kali dan mencetak 84 gol.

Segudang prestasi telah ia dapatkan, baik dalam klub maupun individu. Dari mulai juara liga, Fa Cup, Carling dan Liga Champions pada tahun 2008. Untuk gelar individu ia meraih pemain terbaik Inggris, top skor eropa dan puncaknya adalah meriah Ballon d’or pada tahun 2008 mengalahkan Lionel Messi. Gayanya dalam mengolah bola merupakan interpretasi dari seni sepakbola, juga kelihaiannya dalam merobek gawang lawan melihat posisi sebenarnya adalah sebangai winger membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia pada tahun tersebut.

Pada 1 Juli 2009, ia pindah ke Real Madrid klubnya saat ini, dengan memecahkan rekor transfer sebesar 80 juta poundsterling yang menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah sepakbola.

—————————————————————————————————————-

Sebenarnya masih ada beberapa pemain lain yang tidak dapat saya masukan, mungkin jika dalam line up sebuah pertandingan ada subtitusion / cadangan saya akan menempatkan mereka kedalamnya.

EDWIN VAN DER SAR (GK, BELANDA)

Tua-tua keladi, makin tua makin jadi, satu kata itu cocok didedikasikan untuk Kiper Manchester United yaitu Edwin Van Der Sar. Diumurnya yang ke 40, Kiper Veteran asal Belanda ini, menunjukkan permainan yang apik dibawah mistar gawang The Red Devils, tidak kalah dengan kiper yang usianya lebih muda sekalipun. Kiper kelahiran Voorhout, Holland Selatan, Belanda, 29 Oktober 1970 ini, memulai awal karier sepakbolanya bersama klub Foreholte. Kiper yang dijuluki The Jolly Green Giant ini, sempat berbaju Juventus dan Fulham, sebelum berlabuh ke Old Trafford.

Pindah ke Manchester United F.C. 1 Juni 2005 dengan nilai transfer £2 juta disaat umurnya sudah 34 tahun. Manager Manchester United Sir Alex Ferguson mengatakan bahwa dia adalah kiper terbaik sepeninggal Peter Schmeichel. Memilki respon yang bagus dan dapat menghalau bola dengan kaki dan tangannya, itulah salah satu kelebihannya. Puncaknya adalah ketika ia menghalau tendangan penalty Anelka di final Liga Champions 1998 yang kemudian mengantarkan United menjadi juara.

RIO FERDINAND (CB, INGGRIS)

Dikenal karena ketenangannya dalam menjaga sektor pertahanan, Ferdinand memulai karir sepak bola bermain untuk tim berbagai pemuda, akhirnya menetap di West Ham United di mana ia berkembang melalui barisan pemuda dan membuat debut profesionalnya di Premier League pada tahun 1996. Ia menjadi favorit penggemar, memenangkan ‘Hammer of the Year’ pada musim berikutnya. Ferdinand mendapatkan pertandingan internasional pertamanya di Timnas senior dalam pertandingan melawan Kamerun tahun 1997, menetapkan rekor sebagai bek termuda yang bermain untuk Inggris pada saat itu. Prestasinya dan potensi sepakbola menarik Leeds United dan dia dipindahkan ke klub untuk biaya memecahkan rekor Transfer sebesar £ 18 juta. Dia menghabiskan dua musim di klub, menjadi kapten tim pada tahun 2001.

Dia bergabung dengan Manchester United pada bulan Juli 2002 untuk sekitar £ 30 juta, memecahkan rekor biaya transfer sekali lagi. Ia memenangkan Liga Premier, kehormatan klub besar pertama, dalam musim pertama yang berhasil di klub. Ia tidak lolos tes doping yang membuat dirinya kena larangan bermain selama 8 Bulan, menyebabkan dia kehilangan setengah musim Premier League dan Euro 2004 kompetisi internasional. Setelah kembali, ia berdiri sendiri di tim Manchester United pertama dan menerima pujian untuk penampilannya, menampilkan di Tim PFA dari Tahun tiga kali dalam empat tahun. Keberhasilan klub Lebih diikuti dengan yang lain Liga Premier menang di musim 2006-07 dan Liga Premier dan UEFA Champions League dua kali lipat pada tahun berikutnya.


WAYNE ROONEY (CF, INGGRIS)


Rooney memulai karirnya bersama klub Everton, bergabung dengan tim muda mereka pada usia sepuluh tahun dan kemudian terus naik pangkat setelah itu. Dia membuat debut profesional pada tahun 2002 dan gol pertamanya membuatnya menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Premier pada saat itu. Dia bisa dengan cepat menjadi bagian dari tim utama Everton, menghabiskan dua musim di klub Merseyside. Sebelum awal Musim 2004-05 ia pindah ke Manchester United seharga £ 25.6 juta dan menjadi pemain kunci tim utama mereka. Ia telah bermain selama 65 kali di Everton dan mencetak 15 gol selama 2 tahun kariernya di Everton.

Wayne Rooney bersinar di Old Trafford pada September 2004, ketika melakukan debut pertamanya di setan merah dan menjaringkan hattrick ke gawang Fenerbahce. Moment ini sangat spesial dan tak terlupakan, dan langsung melejit menjadi idola Old Traford.

Setelah Cristiano Ronaldo meninggalkan Old Traffold ditahun 2009, terlihat sekali United sangat bergantung pada striker temperamental ini. Ya, di awal musimnya di United, ia terkenal karena perangainya yang temperamental. Tapi sosok Fergie dibelakangnya-lah yang mampu menyulapnya menjadi pemain pekerja keras seperti sekarang. Selain Fergie, Rooney juga dinasehati oleh seniornya David Beckham.

Sejak pertama kali hijrah ke Old Trafford, Wayne Rooney sudah sering bergonta-ganti partner. Seperti Ruud Van Nistelrooy, Louis Saha, Cristiano Ronaldo, Carloz Tevez, Dimitar Berbatov, Javier (Chicharito) Hernandes, Danny Wellbeck dan yang terbaru Robin Van Persie. Tetapi posisinya tidak pernah tergantikan. Kehebatan lainnya adalah dia dapat bermain di banyak posisi meskipun idealnya adalah SS.



Diusianya yang masih relatif muda di yakini Rooney kelak akan menjadi salah satu legenda United yang telah dipersiapkan dengan matang.


Ole Gunnar Solskjaer



Dan yang terakhir adalah Ole Gunnar Solskjaer. Pertama kalinya datang ke Old Trafford pada Juli 1996, Ole bukanlah siapa-siapa. Pemain yang bernilai 1.5 juta poundsterling dari Molde ini dengan cepat menjadi top scorer United pada musim 1996/97 dengan 19 gol. Solskjaer dikenang sepanjang sejarah United yakni tanggal 26 Mei 1999, saat ia mencetak gol kemenangan pada masa injury ketika United berhadapan dengan Bayern Munich di final dramatis liga Champions. Selain itu kehebatannya berlanjut ketika ia mencetak empat gol menakjubkan ke gawang Nottingham Forest hanya dalam tempo 12 menit! Solksjaer menderita cedera serius pada lututnya pada September 2003, setelah ia mencetak gol ke-115 nya untuk United melawan Pananthinaikos. Walaupun sempat kembali bermain pada akhir musim 2003/04, termasuk penampilannya di final piala FA dimana United mengalahkan Milwall, cedera tersebut memaksa Ole berhenti sementara dari karir sepakbolanya.

That’s it… itulah beberapa pemain terbaik yang pernah membela United yang tidak akan mudah dilupakan begitu saja oleh para fans United diseluruh dunia..